Muhajir Syam

Muhajir, lahir pada tanggal 21 Juli 1976 di Dusun Sumber Lanas Desa Teluk Jati Dawang Kecamatan Tambak Bawean Gresik. Saat ini aktif mengajar di SDN Ketaw...

Selengkapnya
Navigasi Web
(Lomba Emas Mediaguru) CEMAS MERAIH EMAS

(Lomba Emas Mediaguru) CEMAS MERAIH EMAS

CEMAS MERAIH EMAS

Bisa menulis itu biasa tapi bisa istiqamah dalam menulis itu luar biasa. Kata-kata ini sering digunakan oleh para motivator dalam membangkitkan birahi menulis para pemula, merangsang dan menelanjangi kemandulan ide, serta berpacu melahirkan karya.

Awalnya penulis ragu dan psimis untuk mengikuti tantangan Piagam Biru Gurusiana. Ajakan dan seruan Pak CEO Gurusiana memberi sinyal dan energy positip bahwa Aku pasti bisa. Tepatnya tanggal 15 Januari 2020, dengan ucapan “Bismillah Bisa” Aku mulai menulis melewati hari, taklukkan minggu tundukkan bulan. Terasa bagaikan mimpi ketika para admin dan adminah mengucapkan, “Selamat buat yang sukses mengikuti tantangan menulis tiga puluh hari tanpa remidi.”

Perlahan tapi pasti percaya diri mulai tumbuh bersemi. Seruan dan ajakan Pak Komendan dengan iming-iming hadiah tour to Perlis (upss…keliru) hadiah untuk bisa ikut lomba menulis bulanan sebagai even bergengsi, seolah menjadi analgesic (penghilang nyeri) untuk terus berpacu dalam konsistensi diri.

“Selamat ya, inilah piagam sepuluh gurusianer yang berhasil mengikuti tantangan menulis tigapuluh hari tanpa jeda di Gurusiana”. Pak Ihsan mulai menghibur. Berselang beberapa hari kemudian,

“Alhamdulilla Pak CEO, si biru telah mengharu deru.” Kata-kata itu menghiasi seluru dinding FB Gurusiana, aku yang belum dapat kiriman itu menjadi sedikit resah. Namun Pak komendan begitu tanggap dan selalu mengingatkan.

“Bagi yang sudah mengajukan piagam biru dan belum dapat kiriman jangan panik, sebentar lagi piagam pasti digenggaman.” Katanya singkat. Berselang beberapa hari piagam biruku juga sudah di genggaman.

Keyakinan untuk bisa mengikuti tantangan Gurusianer Perak semakin kuat. Adrenalinku membara membakar semangat tuk bisa meraih si perak. Habitual action yang mulai terbentuk mampu mengantarkanku terus menulis di hari ke-14 bulan Maret tahun 2020, artinya Aku berhasil menaklukkan tantangan enam puluh hari menulis tanpa jeda. Menguji konsistensi diri dalam menulis memang berat dan melelahkan. Namun keberhasilan menaklukkannya telah menjadi benzo (obat penenang) dari kepanikan yang menderah selama ini.

Jeremba menggapai Piagam Emas semakin jelas. PD akan potensi diri lekat terpatri. Semangat dan tekad yang kuat membaja membidik pola pikir untuk tetap berkarya, meski harap-harap cemas mulai menggorogoti jiwa, ketika kondisi memaksaku untuk pulang kampung di tengah pandemic corona melanda. Lima atau enam jam Sumenep-Gresik harus ku tempuh. Jadwal pagi keberangkatan kapal laut mengharuskan aku tidur di penginapan. Ke esokan harinya, tepatnya jam 9.00 WIB aku bersama keluarga berangkat untuk menyeberang. Dan Jam 15.00 aku sampai dengan selamat ke tanah kelahiranku.

Asyiknya bersanda gurau dengan keluarga besarku di Bawean, tak terasa telah mengantarku ke pukul 19.00 WIB. Ada lima jam tersisa untuk menulis demi tetap bertahan di singgasana. Ku coba membuka HP androidku.

“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.” Kalimat itu spontan keluar dari bibirku.

“Ada apa mas?” istriku menanggapi kepanikanku.

“Kartu XL gak ada sinyal.” Jawabku singkat.

“Bagaimana aku bisa mengirim tulisanku hari ini?” lanjutku. Kebelet mo pipis udah mulai merasuki tubuh lelahku. Detik-detik terahir baru mulai muncul ide untuk mengaktifkan hospot HP sepupuku. Tanpa pikir panjang aku mulai menulis puisi untuk bisa terbebas dari kondisi ini.

Setelah puisi selesai di buat, kulihat Hp sepupuku yang sinyalnyapun kadang muncul kadang hilang. Keringat udah mulai mengucur keseluruh tubuh, panas dinginpun mulai menggorogotiku ketika kucoba mengirim selalu gagal. Melihat aku panik, Diapun menyarankan agar Hp nya di gantung ke atas genting untuk mendapatkan sinyal maksimal.

Akhirnya sukses juga tulisanku terkirim di lima menit deadline terahir. Dengan bibir tersenyum aku bisa menikmati istirahat malam pertama di kampung kelahiranku. Alhamdulillah ya Rabb, atas segala karunia yang telah kau berikan. Semoga keberkahan lewat tulisan bisa kunikmati kelak, walau jasad sudah terkubur tanah, amin.

Tentang Penulis;

Muhajir, lahir pada tanggal 21 Juli 1976 di Dusun Sumber Lanas Teluk Jati Dawang Tambak Bawean Gresik. Saat ini bekerja di SDN Ketawang Karay I Ganding Sumenep. Alamat Email: [email protected], nomor Wa 083122922202.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren...pojur pola....mantap

07 Jun
Balas

Keren pak muhajir sukses selalu

17 Jun
Balas



search

New Post